Selasa, 05 Agustus 2008

Nasihat Laura Day (1) Mengenali apakah ada krisis dalam hidup kita.

Dicuplik dari Buku karangan Laura Day: Selamat Datang KRISIS, Penerbit Hikmah, Jakarta, Mei 2007.

Apakah hidup Anda mengalami krisis? Bagaimana Anda tahu? Kita biasanya berpikir tentang krisis dalam kata-kata yang heboh dan dramatis - bahkan sebuah peristiwa positif yang besar dalam hidup kita dapat menyebabkan krisis - tetapi banyak krisis dalam hidup kita berlangsung tanpa dikenali, disalahpahami sebagai sesuatu yang lain. Sebagian besar krisis bersifat lebih tidak jelas, lebih sulit untuk dikenali - tetapi tidak kurang bahayanya bagi keberadaan kita. Sebuah kehidupan yang tampak tenteram bisa menyimpan krisis eksistensial yang parah. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan membantu Anda mengenali apakah ada krisis dalam hidup Anda:
  • Apakah ada sesuatu yang penting - kesenangan, kesuksesan, sebuah hubungan - hilang dari hidup Anda?
  • Apakah Anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup Anda, tetapi Anda tidak tahu bagai-mana caranya?
  • Apakah Anda merasa "kehilangan posisi" atau "tidak menjadi diri Anda sendiri"? Apakah Anda merasa "terjepit"?
  • Apakah belakangan ini Anda merasa lebih terganggu dengan orang-orang di sekitar Anda?
  • Apakah Anda merasa jengkel dengan gangguan-gangguan kecil?
  • Apakah Anda merasa kehilangan?
  • Apakah baru-baru ini Anda mengalami perubahan (entah baik maupun menantang) yang membuat Anda bingung?
  • Apakah Anda sering bersedih?
  • Apakah Anda merasa terpukul?
  • Apakah Anda jarang mengingat mimpi-mimpi Anda?
  • Apakah Anda merasa putus asa?
  • Apakah segala sesuatu selalu tampak berjalan buruk?
  • Apakah Anda sulit membayangkan masa depan yang memuaskan?
  • Apakah Anda memiliki pikiran-pikiran nostalgia dari masa lalu?

Jika Anda menjawab ya pada pertanyaan mana pun di atas, mungkin Anda berada dalam krisis. Baguslah. Krisis dapat menjadi sebuah tempat yang indah untuk memulai hidup yang lebih baik.

[Kembali]

Nasihat Laura Day (2): Akui, sambut dengan sadar dan ikhlas, serta akrabi prosesnya.

Dicuplik dari Buku karangan Laura Day, Selamat Datang Krisis, Penerbit Hikmah, Jakarta, Mei 2007.


Krisis merupakan sebuah pukulan keras pada dunia Anda.
Tapi:
1. Ketika hidup Anda mencapai sebuah krisis, Anda tidak punya pilihan: Anda berkembang, atau Anda tetap cacat.
2. Bertahan hidup bukan sekadar kemampuan untuk terus bernapas. Bertahan hidup merupakan kemampuan untuk mengubah setiap krisis atau perubahan ke dalam sebuah kehidupan yang lebih dahsyat, efektif, dan memuaskan.
3. Bertahan hidup merupakan kemampuan untuk meninggalkan diri Anda yang telah usang sehingga Anda mampu berkembang menjadi seseorang yang lebih bahagia dan bercahaya.
Kita semua korban dari sesuatu. Tapi:
1. Adalah apa yang kita lakukan setelah jatuh yang menentukan apakah kita juga termasuk orang yang selamat.
2. Hidup kita sesungguhnya merupakan sebuah suksesi dari perputaran yang terus meluas. yang membuat kita terpuruk dalam masalah adalah ketika kita tidak menyadari prosesnya, dan kita terus menerus melawannya sampai akhir.
3. Ingatlah: krisis merupakan sebuah kesempatan untuk mengalami perubahan yang dramatis dan positif.
Jika berada dalam krisis, Anda mungkin mengalami kesulitan menerima kekuatan Anda untuk mengubah situasi Anda. Tapi:
1. Krisis memaksa kita untuk mencapai jauh ke dalam diri kita, ketika kita bisa menemukan bagian-bagian diri kita yang terpendam, dahsyat, dan terlupakan, yang telah lama kita sembunyikan, bahkan dari diri kita sendiri.
2. Krisis akan membuka harta karun ini, untuk menciptakan kehidupan baru kehidupan yang tidak hanya terdiri dari apa-apa yang kita harapkan, tetapi juga apa-apa yang kita impikan.
3. Krisis Anda saat ini dapat menjadi hal terbaik yang pernah terjadi pada Anda. Bahkan, sebenarnya Anda bisa memastikan krisis Anda adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada Anda, bahkan jika saat ini semuanya tampak sudah hancur.
Anda mungkin merasa telah membuat kesalahan dan membenci diri Anda karenanya. Merasa telah menghancurkan segala sesuatu yang baik dalam hidup Anda. Merasa telah menghilangkan segala sesuatu yang Anda cintai atau butuhkan. Tapi:
1. Kita tidak dapat menghentikan kerugian-kerugian dalam hidup kita, tetapi kehidupan yang penuh kesadaran membuat kita mampu menggunakan krisis apa pun dalam cara yang positif dan transformatif.
2. Krisis merupakan sebuah tantangan dan kesempatan untuk menyibak apa yang kita hargai, menyingkap kembali apa yang kita perlukan, mendefisinikan kembali apa yang memberi kita kesenangann, menciptakan kembali kehidupan yang penuh makna, dan menata kerja rohani diri kita.

Ketika krisis-krisis besar mengguncang kehidupan kita, wajarlah ingin memahami apa yang menyebabkan peristiwa-peristiwa ini terjadi. Namun, dalam kesibukan dan kekacauan hidup, upaya memahami ini kebanyakan hanya membuang-buang waktu. Pertama-tama, upaya pemahaman dalam "waktu sebenarnya" sangatlah mustahil; kita membutuhkan jarak dan sudut pandang untuk memahami peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan kita.
Salah satu kesalahan terbesar yang dapat Anda buat di hadapan perubahan radikal adalah menunda mengambil tindakan sampai Anda dapat sepenuhnya mengevaluasi situasi dan pilihan Anda. Melamunkan masa lalu Anda, mengulang kembali "kesalahan-kesalahan" dan kekecewaan-kekecewaan Anda (tanpa terkecuali perasaan menyalahkan diri-sendiri yang tidak sehat) membuat Anda terus membeku pada masa lalu. Taruhlah perhatian Anda pada apa yang dapat Anda lakukan sekarang.


Nasihat Laura Day (3): Jadikan krisis sebagai berkah dan "kendaraan" terbaik mengenal jati diri kita.

Dicuplik dari Buku karangan Lauran Day, Selamat Datang KRISIS, Penerbit Hikmah, Jakarta, 2007.
Melepaskan masa lalu merupakan bagian tersulit sebagai manusia. Segala yang Anda identifikasikan sebagai "diri" dan "rumah" tersimpan dalam sejarah Anda. Tapi:
1. Pada setiap babak dalam hidup kita, kita harus mulai melakukan pencarian tanpa akhir untuk menjawab pertanyaan yang sangat sederhana: Siapakah aku?
2. Bergerak ke depan tidak selalu bermakna meninggalkan sesuatu, tapi bagaimana mengubah banyak hubungan yang telah mati, untuk diperbaharui sebagai sesuatu yang berbeda, tapi abadi. Untuk melakoni babak kedua, Anda harus menutup layar babak pertama. Itulah kuncinya.
3. Jika Anda tidak berkembang, Anda akan mandek. Kemandekan ini sering mengambil bentuk menerita sakit, depresi, masalah berat badan, dan lebih buruk lagi.
4. Kita harus belajar untuk melepaskan. Belajar hidup dengan baik berarti belajar untuk melepaskan.
5. Jika Anda bukan seorang partisipan yang aktif dalam kehidupan Anda sendiri, Anda menjadi mangsa kehidupan Anda.
Kapan Anda tahu saatnya untuk melepaskan? Kadang-kadang, pertanyaan itu lebih sulit ketika Anda tahu kapan waktunya melepaskan, tetapi Anda tidak tahu apa yang harus dilepaskan!
1. Camkan dalam pikiran bahwa ketika Anda menghakimi diri Anda untuk konflik-konflik yang picik atau "tidak mencerahkan", Anda mengabaikan sebuah metafora batin yang mampu menyimpan kekuatan besar. Ketika menerima kehilangan dengan ikhlas, Anda membebaskan diri Anda yang tersembuyi.
2. Dalam kenyataannya, perjalanan adalah sebuah lingkaran, salah satu bagian yang menciptakan jalan menuju lingkaran berikutnya, akhir dan awal terjadi secara terus-menerus dalam setiap momen. Kehidupan itu sendiri merupakan sebuah perputaran dengan tanpa awal dan tanpa akhir. Dan, kehilangan dan krisis merupakan bagian yang alami dan tidak terelakkan dari rangkaian kehidupan.
3. Untuk menciptakan sebuah kelahiran kembali yang sempurna, seorang pribadi harus mengalami krisis dalam segala tingkatan: krisis emosional, krisis fisik - dalam lingkungannya, maupun tubuhnya - dan khususnya krisis keyakinan.
Masa kritis merupakan kesempatan ideal untuk menulis ulang mitologi pribadi Anda.
Anda berada pada momen di antara akhir kisah seseorang dan permulaan kisah orang lainnya. Anda dpat memilih melanjutkan tema lama Anda (seperti yang Anda lakukan berkali-kali sebelumnya), atau Anda dapat menulis ulang sebuah kisah, mulai dari sekarang, dan sekaligus menyembuhkan setiap aspek dari masa depan Anda.

Nasihat Laura Day (4): Hindari tiga jebakan kematian: melamun, menuduh, dan menuntut balas.

Dicuplik dari Buku karangan Laura Day: Selamat Datang KRISIS, Penerbit Hikmah, Jakarta, 2007.

Ada tiga jebakan kematian yang memengaruhi selama krisis: melamun (rumination), menuduh (recrimination) , dan menuntut balas (retribution). Ketiga jebakan kematian itu mengikat Anda erat ke masa lalu, ke sebuah kehidupan yang tidak lagi eksis. Ketiga kebiasaan mental ini menggoda hati karena ketiganya memberikan ilusi dan harapan. Meski begitu, melamun, menuduh, dan menuntut balas akan mengalihkan perhatian Anda dari tempat yang sebenarnya - dalam memberbaiki hidup Anda saat ini dan pada masa depan - dan membuatnya terus bertahan pada masa lalu.
Melamun, menuduh, dan menuntut balas terus membuat kita terperosok dalam rasa sakit. Salah satu yang merintangi gerak maju diri kita adalah keterikatan kita pada rasa sakit. Untuk mengubah kehidupan Anda, Anda harus menemukan cara mengendalikan rasa sakit akibat krisis itu, jika Anda tidak bisa melepaskan rasa sakit itu.

Senin, 04 Agustus 2008

Nasihat Laura Day (5): Tidak ada kehidupan yang kebal dari krisis. Tetapi, setiap kehidup-an dapat tidak cenderung mengalami krisis.

Dicuplik dari Buku karangan Laura Day: Selamat Datang KRISIS, Penerbit Hikmah, Jakarta, Mei 2007.

Kehidupan-kehidupan yang baik tidaklah mudah. Kehidupan-kehidupan itu memerlukan tindakan adaptasi, keberanian, dan cinta, yang dilakukan setiap hari. "Menjadi mudah itu tidaklah mudah!" Tapi kehidupan yang kukuh dijalani dengan mengalami masa sekarang dan menciptakan hari esok dengan arah dan niat. Luangkan waktu setiap hari untuk melakukan apa yang disebut The Circle sebagai "kisah kenyataan". Buatlah sebuah cerita pendek tentang apa kehidupan ideal Anda dan gerakkan elemen-elemen di sekitar mereka - dengan otosugesti bahwa energi menghubungkan kita dengan segala sesuatu di sekitar kita, dan Anda sedang mengirimkan sinyal-sinyal baru dan mengundang informasi dan pengalaman-pengalaman baru - sampai mereka sesuai dengan kehidupan ideal Anda itu. Perlahan tapi pasti, Anda akan menciptakan kehidupan baru. Jika Anda melakukan pergantian-pergantian lembut dalam memersepsi, kehidupan Anda akan berubah secara dramatis. Cobalah hal itu sekarang.

Putuskan bahwa Anda sedang menciptakan sebuah kenyataan baru pada saat ini. Masa lalu berada di belakang Anda, dan ketika masa lalu itu muncul, tujuannya adalah memberikan Anda pemahaman yang lebih besar tentang bagaimana terus melangkah ke masa depan.

[Kembali]

Nasihat Laura Day (6): Berhubungan kembali dengan diri kita yang asli, menentukan pribadi sesuai keinginan kita, dan berbagi berkah.

(underconstruction)